MAKALAH EKONOMI MAKRO PENDAPATAN DAN PENGELUARAN


MAKALAH EKONOMI MAKRO
PENDAPATAN DAN PENGELUARAN
Disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah Ekonomi Makro
Dosen pengampu : Drs. Widiharso, M.Si


Disusun oleh :
1.      Nurul Huda                 (63020170025)
2.      Putri Mulyanah           (63020170065)
3.      Abdul Majid              (63020170109)
Kelas 3B
PROGRAM STUDI EKONOMI SYARIAH
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS ISLAM
INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI SALATIGA
2018



KATA PENGANTAR


Alhamdulillahi rabbil’alamin segala puji dan syukur bagi Allah yang telah memberikan kemudahan sehingga dapat menyelsaikan makalah ini. Tanpa pertolongan-Nya mungkin penyusun tidak dapat menyelsaikan dengan baik. Shalawat serta salam semoga selalu tercurahkan kepada baginda tercinta kita yakni Nabi Muhammad SAW.
Makalah ini disusun  agar pembaca dapat memperluas ilmu tentang “Pendapatan dan Pengeluaran” yang kami sajikan dari berbagai sumber. Makalah ini disusun oleh penyusun dengan berbagai rintangan. Baik itu yang datang dari diri penyususn maupun yang datang dari luar. Namun dengan penuh kesabaran dan terutama pertolongan dari Allah SWT akhirnya makalah ini dapat terselsaikan.
Semoga makalah ini dapat memberikan pengetahuan yang lebih bermanfaat bagi pembacanya. Kami sebagai penyusun menyadari bahwa makalah ini terdapat banyak kekurangan, oleh sebab itu kami dengan segala kerendahan hati mengharapkan kritik dan saran yang bersifat konsktruktif demi kesempurnaan makalah ini.


Salatiga, 15 September 2018

Penyusun




DAFTAR ISI






BAB I

PENDAHULUAN

A.    LATAR BELAKANG

Pertumbuhan ekonomi merupakan hal yang sangat penting dalam suatu negara. Pertumbuhan ekonomi suatu negara berkaitan erat dengan pendapatan nasional negara tersebut, karena pendapatan nasional merupakan tolak ukur berhasil atau tidaknya suatu negara meningkatkan pertumbuhan ekonominya. Dalam hal ini, pendapatan nasional berhubungan erat dengan pendapatan masyarakat negara tersebut.
Dengan pendapatan nasional, akan terlihat tingkat kemakmuran suatu Negara, semakin tinggi pendapatan nasional suatu Negara maka dapat dikatakan semakin tinggi juga tingkat kesejahteraan rakyatnya.
Namun, sebenarnya pendapatan nasional suatu Negara tidak dapat sepenuhnya dijadikan sebagai indikator naiknya tingkat kesejahteraan rakyat di suatu negara. Sebagai contoh, meskipun pendapatan nasional Indonesia pada tahun 2010 naik dari tahun sebelumnya, tetapi tetap saja masih (sangat) banyak rakyat Indonesia yang sampai saat ini hidup di bawah garis kemiskinan. Tentu kita harus mencermati bahwa pendapatan nasional merupakan kumpulan pendapatan dari setiap kegiatan perekonomian berbagai sektor yang terdapat pada suatu negara dalam periode satu tahun, jadi ada kemungkinan terjadinya kesenjangan pendapatan antar daerah di Negara ini.
Kesenjangan pendapatan antar daerah terjadi dapat disebabkan oleh letak geografis suatu daerah, tingkat kecerdasan rakyat pada suatu daerah, dan jumlah lapangan kerja di suatu daerah. Pada tahun tahun tertentu perusahaan dalam perekonomian sedang memperluang produksi barang dan jasa mereka sehingga meningkatkan lapangan pekerjaan dan pekerjaan mudah untuk diperoleh. Pada tahun- tahun lain, perusahaan- perusahaan memangkas produksi mereka sehingga lapangan  pekerjaan berkurang dan pekerjaan sulit diperoleh. Karena kondisi perekonomian secara keseluruhan berpengaruh sangat besar terhadap kita semua, kondisi perekonomian dilaporkan secara meluas oleh media,bahkan sulit untuk membaca surat kabar tanpa melihat laporan terbaru tentang statistik perekonomian. Statistik tersebut kemungkinan mengukur pendapatan total semua orang dalam perekonomian (Gross Domestic Product - Produk Dosmetik Bruto - PDB), tingkat kenaikan harga rata-rata (inflasi) , presentase tenaga kerja yang kehilangan pekerjaan (pengangguran), jumlah pembelanjaan ditoko-toko (penjualan ritel) atau ketidakseimbangan perdagangan antara negara dengan negara-negara lain di dunia (defisit perdagangan).

B.     RUMUSAN MASALAH

1.      Bagaimana suatu negara mengukur pendapatan dan pengeluaran dalam perekonomian?
2.      Baimana cara suatu negara mengukur produk domestik bruto?
3.      Apa saja yang tedapat pada komponen-komponen PDB?
4.      Apa perbedaan PDB rill dengan PDB nominal?










BAB II

PEMBAHASAN

A.    PENDAPATAN  DAN  PENGELUARAN  DALAM  PEREKONOMIAN

Suatu negara dapat mengukur pendapatannya dengan melihat Produk Domestik Bruto (PDB) yang dapat diukur dengan dua hal sekaligus yaitu pendapatan total semua orang dalam perekonomian dan jumlah pembelanjaan untuk membeli barang dan jasa hasil dari perekonomian. Alasan PDB dapat mengukur pendapatan total dan pengeluaran secara bersamaan adalah kedua hal ini pada dasarnya sama saja. Untuk suatu perekonomian secara keseluruhan, pendapatan total harus sama dengan pengeluaran total. Alasannya pendapatan perekonomian sama dengan pengeluaran karena setiap transaksi melibatkan dua pihak, yakni penjual dan pembeli. Setiap uang yang dibelanjakan oleh pembeli merupakan pendapatan bagi penjua. Cara lain untuk memandang persamaan pendapatan dan pengeluaran adalah dengan diagram arus lingkar pada figure berikut:





Rumah tangga membeli barang dan jasa dari perusahaan dan perusahaan menggunakan pendapatan dari penjualan mereka untuk membayar upah pegawai, sewa pemilik tanah, dan keuntungan pemilim perusahaan. Besar PDB sama dengan jumlah yang dibelanjakan oleh rumah tangga oleh rumah tangga di pasar barang dan jasa. Besar PDB juga sama dengan jumlah upah, sewa dan keuntungan yang dibayarkan perusahaan di pasar faktor produksi.
Kita dapat menghitung PDB perekonomian ini melalui satu dari dua cara, yaitu dengan menjumlahkan pengeluaran rumah tangga atau menjumlahkan pendapatan (upah,sewa, dan keuntungan) yang dibayar oleh perusahaan karena seluruh pengeluaran dalam perekonomian pada akhirnya menjadi pendapatan bagi seseorang,PDB selalu sama tanpa memandang cara perhitungannya.
Secara spesifik,rumah tangga tidak membelanjakan seluruh pendapatannya. Mereka memberikan sebagian pendapatannya mereka kepada pemerintah dalam bentuk pajak dan mereka menyimpan sebagian pendapatan mereka untuk digunakan pada masa depan. Selain itu, rumah tangga tidak membeli seluruh barang dan jasa yang diproduksi dalam perekonomian. Sebagian barang dan jasa dibeli oleh pemerintah dan sebagian lain dibeli oleh perusahan yang berencana untuk menggunakannya pada masa depanuntuk memproduksi produk mereka sendiri. Namun, tanpa memandang apakah rumah tangga, pemerintan, atau perusahan yang membeli barang dan jasa, transaksi tersebut melibatkan penjual dan pembeli. Dengan demikian, dalam perekonomian secara kesuluruhan pengeluaran dan pendapatan selalu sama.

B.     PENGUKURAN PRODUK DOMESTIK BRUTO

Produk Domestik Bruto (PDB) adalah nilai pasar dari seluruh barang dan jasa jadi yang diproduksi suatu negara pada periode tertentu.
Jika dilihat secara terperinci dari pengertian tersebut sebagai berikut :

PDB adalah Nilai Pasar

PDB menjumlahkan berbagai jenis produk menjadi satu ukuran nilai kegiatan ekonomi. Untuk hal ini, PDB menggunakan harga pasar. Karena mengukur jumlah yang bersedia dibayarkan oleh orang untuk membeli berbagai barang, harga barang mencerminkan nilai dari barang-barang tersebut.

Dari semua

PDB mencangkup seluruh barang yang diproduksi dalam perekonomian dan dijual secara legal dipasar. Namun ada sebagian produk yang tidak dimasukan kedalam PDB karena sulit diukur, PDB tidak memasukan sebagian besar barang yang diproduksi dan dijual secara tidak sah. PDB juga tidak memasukan sebagaian besar barang yang diproduksi dan dikonsumsi dirumah sehingga tidak pernah memasuki pasar.

Akhir

Apabila internasional paper  memproduksi kertas yang kemudian digunakan oleh Hallmark untuk membuat kartu ucapan maka kertas itu disebut barang antara dan kartu ucapan itu disebut barang jadi. PDB hanya memasukan nilai barang jadi. Alasannya adalah nilai barang jadi antara sudah termasuk ke dalam harga barang jadi. Menambahkan nilai pasar kertas kedalam nilai pasar kartu ucapan berarti perhitungan ganda. Pengecualian penting untuk prinsip ini timbul apabilasuatu barang antara produksi, bukan digunakan kemudian atau dijual kemudian hari. Dalam kasus ini barang antara tersebut untuk sementara dianggap barang “jadi” dan nilainya digunakan atau dijual pada kemudian hari maka investasiperusahaan itu menjadi nol dan PDB pada periode tersebut berkurang sesuang jumlah barang antara yang diggunakan atau dijual tersebut.

Barang Dan Jasa

PBD mencangkup, baik barang berwujud (makanan,pakaian,mobil) maupun jasa tidak berwujud (pangkas rambut, membersihkan rumah, kunjungan dokter).

Yang Diproduksi

PBD mencangkup barang dan jasa yang sedang diproduksi. PBD tidak termasuk transaksi yang melibatkan barang-barang yang diproduksi pada masa lalu.

Dalam suatu negara

PDB mengukur nilai produksi didalam batas-batas wilayah geografis suatu negara. Contohnya apabila seorang warga malaysia berkerja untuk sementara waktu di Indonesia, produksi yang ia hasilkan menjadi bagian PDB Indonesia.

Pada Suatu Periode

PDB mengukur nilai yang dilakukan dalam rentan waktu tertentu.rentan waktu tersebut biasanya selama satu tahun atau satu tri wulan (tiga bulan). PDB mengukur arus pendapatan dan pengeluaran perekonomian selama rentan waktu tersebut. Ketika melaporkan PDB untuk satu triwulan , pemerintah biasanya menyajikan PDB ‘pada tingkat tahunan”. Ini berarti bahwa angka PDB tri wulan yang dilaporkan adalah pendapatan total dan pengeluaran selama satu triwulan 4 kali. Pemerintah menggunakan konvensu ini agar angka PDB triwulanan dan tahunan dapat dibandingkan dengan mudah. Selain itu pemerintah menyajikan data yang telah dimodifikasi melalui suatu prosedur statistik yang disebut dengan penyesuaian musiman . Data yang belum  disesuaikan diperlihatkan dengan jelas bahwa perekonomian memproduksi lebih banyak barang dan jasa selama waktu tertentu pada tahun berjalan daripada waktu.
PDB dibagi menjadi empat komponen yaitu : Konsumsi (C), Investasi (I), belanja pemerintah(G) dan ekspor neto (NX)

C.    KOMPONEN KOMPONEN PDB

Y = C + I + G + NX
1.      Kosumsi (C)
Kosumsi (cosumption) adalah pembelanjaan rumah tangga untuk barang dan jasa. “barang” meliputi pembelanjaan rumah tangga untuk barang yang sifatnya tahan lama (awet). “jasa meliputi barang barang tidak kasat mata. Pembelanjaan rumah tangga untuk pendidikan juga termasuk kedalam kosumsi jasa.

2.      Investasi (I)
Investasi (investment) adalah pembelian barang yang akan digunakan pada masa depan untuk menghasilkan barang dan jasa untuk lebih banyak.investasi adalah jumlah pembelian peralatan modal,persediaan, dan bangunan atau struktur. Investasi bangunan meliputi pengeluaran untuk rumah baru.
3.      Belanja pemerintah (G)
Belanja pemerintah (government purchsdes) adalah pengeluaran barang dan jasa yang dilakukan oleh pemerintah. Belanja oemerintah melputi upah pegawai negeri dan pengeluaran untuk pekerjaan umum. Arti “belanja pemerintah” perlu diperjelas. Apabila pemerintah membayar upah seorang jendral, upah tersebut merupakan bagian dari belanja pemerintah. Tetapi pengeluaran pemerintah untuk pensiun disebut dengan pembayaran transfer karena tidak ditukar dengan barang dan jasa yang diproduksi pada saat itu. Pembayaran transfer mempengaruhipendapatan rumah tangga namun tidak mencerminkan produksi ekonomi.
4.      Ekspor Neto (NX)
Eksopr neto (net export) sama dengan pembelian barang produksi domestik oleh warga asing (ekspor) dikurangi dengan pembelian barang asing oleh warga domestik (impor). Penjualan yang dilakukan oleh perusahaan domestik kepada pembeli luar negeri, seperti penjualan Bpeing kepada Air Asia, meningkatkan ekspor neto. Kata neto dalam istilah “ekspor neto” berarti bahwa impor dikurangi dari ekspor.pengurangan ini dilakukan karena impor barang dan jasa termasuk ke dalam komponen PDB lainnya.

D.    PDB RIIL VERSUS PDB NOMINAL

PDB mengukur jumlah pembelanjaan untuk barang dan jasa di seluruh pasar dalam perekonomian . jika jumlah pembelanjaan meningkat dari tahun ke tahun salah satu dari dua kemungkinan yaitu 1). Perekonomian memproduksi barang dan jasa dalam jumlahnya lebih banyak atau 2). Barang dan jasa yang dijual lebih tinggi. Para ekonomi ingin memisahkan kedua pengaruh ini. Secara khusus. Mereka ingin mereka mengukur jumlah barang dan jasa yang diproduksi oleh perekonomian yang tidak dipengaruhi oleh perubahan barang dan jasa. Untuk melakukan hal tersebut para ekonom menggunakan ukuran yang disebut dengan “PDB Rill” yakni berapa nilai barang dan jasa yang diproduksi pada tahun ini jika kita melihat barang dan jasa tersebut dengan harga yang berlaku pada tahun tertentu pada masa lampau? Dengan mengevaluasi produk yang berjalan dengan menggunakan harga yang ditetapkan pada tingkat pada masa lampau. PDB Rill memperlihatkan bagaimana produksi barang dan jasa dalam perekonomian berubah seiring berjalannya waktu. PDB Nominal yaitu produksi barang dan jasa yang dinilai pada harga terkini. Kesimpulannya : PDB nominal menggunakan harga saat ini untuk menilai produksi barang dan jasa dalam perekonomian. PDB Riil menggunakan harga basis untuk menilai produksi barang dan jasa dalam perekonomian. Tujuan kita menghitung PDB adalah untuk mengukur jalannya perekonomian secara keseluruhan.
Deflator PDB (Deflator GDP) dihitung sebagai berikut :
Deflator PDB =  PDB nominal X 100
                                      PDB Riil

Deflator PDB mengukur tingkat harga kini relatif dengan tingkat harga pada tahun basi. Bahwa jumlah yang diproduksi dalam perekonomian meningkat seiring berjalannya waktu, namun harga tidak berubah. Baik PDB nominal atau PDB rill sama sama mengalami kenaikan sehingga deflator PDB tidak berubah. Apabila harga mengalami kenaikan seiring berjalannya waktu , namun jumlah yang diproduksi tidak berubah. Disini PDB niminal mengalami kenaikan, namun PDB rill sama sama mengalami kenaikan sehingga deflator PDB tidak berubah. Deflator PDB merupakan satu ukuran yang digunakan oleh para ekonom untuk memonitortingkat harga rata-rata dalam perekonomian.
Contoh :
Harga dan Jumlah
Tahun
Harga Ayam
Jumlah Ayam
Harga Burger
Jumlah Burger
2007
$ 1
100
$ 2
50
2008
2
150
3
100
2009
3
200
4
150

Perhitungan PDB Nominal
Tahun
Perhitungan PDB Nominal
2007
( $1 per Ayam x 100 ayam) + ( $2 per Burger x 50 Burger ) = $ 200
2008
( $2 per Ayam x 150 ayam) + ( $3 per Burger x 100 Burger ) = $ 600
2009
( $3 per Ayam x 200 ayam) + ( $4 per Burger x 150 Burger ) = $ 1.200

Perhitungan PDB RIIL ( Tahun Basis 2001)
Tahun
Perhitungan PDB Nominal
2007
( $1 per Ayam x 100 ayam) + ( $2 per Burger x 50 Burger ) = $ 200
2008
( $1 per Ayam x 150 ayam) + ( $2 per Burger x 100 Burger ) = $ 350
2009
( $1 per Ayam x 200 ayam) + ( $2 per Burger x 150 Burger ) = $ 500

Perhitungan Deflator PDB
Tahun
Perhitungan PDB Nominal
2007
( $ 200/ $200) X 100 = 100
2008
( $ 600/ $350) X 100 = 171
2009
( $ 1.200/ $500) X 100 = 240




BAB III

PENUTUP

A.    Kesimpulan

PDB adalah nilai pasar dari seluruh barang dan jasa jadi yang diproduksi disuatu Negara pada periode tertentu.PDB mengukur dua hal sekaligus yaitu pendapatan total semua orang dalam perekonomian dan jumlah pembelanjaan untuk membeli barang dan jasa dari hasil perekonomian . Cara menghitung PDB perekonomian dengan cara menjumlahkan pengeluaran rumah tangga atau menjumlahkan pendapatan (upah,sewa dan keuntungan) yang dibayar oleh perusahaan. komponen-komponen dalam PDB yaitu seperti konsumsi, investasi, belanja pemerintah ,dan ekspor neto . PDB dibedakan menjadi dua yaitu PDB Riil dan PDB Nominal. PDB nominal yaitu Produksi barang atau jasa yang dinilai pada harga terkini, sedangkan PDB RIIL adalah produksi barang dan jasa yang dinilai pada harga tetap.



DAFTAR PUSTAKA


Mankiw, N. Gregory(Lazia, Nurmawan). 2007. MAKRO EKONOMI. Jakarta : Erlangga
Mankiw, Wilson, dkk (Biro Bahasa Alkemis) . 2013. PENGANTAR EKONOMI MAKRO. Jakarta : Salemba Empat



Comments

Popular posts from this blog

Tatanan Kesejahteraan Umum Menurut Sistem Ekonomi Indonesia

PERAN LEMBAGA KEUANGAN MIKRO SYARIAH DALAM UPAYA PENGENTASAN KEMISKINAN MELALUI PEMBERDAYAAN UMKM

LANGKAH – LANGKAH METODOLOGI DALAM ILMU PENGETAHUAN

EKONOMI MONETER TENTANG UANG

GIRO, TABUNGAN, DEPOSIT dalam Islam

Standar Moneter

STANDAR MONETER

Ekonomi Islam : Perbedaan sudut pandang